Bogor, Media-profesi.com – PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk (Kode Saham: SCNP) kembali melakukan kegiatan paparan publik tahunan sebagai bagian dari kewajiban emiten. SCNP bergerak dalam industri manufaktur alat rumah tangga elektronik dan alat kesehatan (OEM).
Acara memaparkan kinerja keuangan dan operasional entitas induk yang solid untuk tahun 2024 serta menguraikan rencana bisnis strategis untuk tahun 2025, yang menegaskan komitmen Perseroan terhadap inovasi, efisiensi, dan pertumbuhan berkelanjutan.
Dengan mengusung tema Laporan Tahunan 2024 “Integrasi Teknologi Cerdas dan Praktik Ramah Lingkungan”, dalam pemaparannya entitas induk SCNP berhasil mencatatkan kinerja yang positif.
Pendapatan entitas induk tercatat mencapai Rp 212,39 miliar. Laba bruto melonjak signifikan menjadi Rp 24,16 miliar dengan Margin Laba Bruto (GPM) meningkat tajam menjadi 11,37%, dibandingkan 4,53% pada tahun 2023. Peningkatan margin ini menunjukkan keberhasilan nyata dari program efisiensi biaya pokok penjualan yang diterapkan Perseroan.
Laba bersih entitas induk untuk tahun 2024 tercatat sebesar Rp 12,54 miliar. Walau angka ini lebih rendah dari tahun 2023 yang didukung oleh keuntungan non-recurring dari pelepasan investasi saham, hasil positif di 2024 membuktikan ketahanan laba dari operasional inti Perseroan.
Neraca Perseroan tetap terjaga sangat sehat dan kuat, tercermin dari total ekuitas sebesar Rp 365,96 miliar dibandingkan total liabilitas yang hanya Rp 46,56 miliar, serta posisi kas dan setara kas yang sangat tinggi mencapai Rp 137,45 miliar per akhir 2024.
Djamarwie, Direktur Utama SCNP, menyoroti kemajuan strategis di segmen alat kesehatan. “Kami terus fokus pada pengembangan dan pemasaran alat kesehatan inovatif NIVA (Non-Invasive Vascular Analyzer). Kemitraan strategis dengan PT Selaras Medika Digital Indonesia (SMDI) sebagai agen tunggal dan PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) sebagai distributor menjadi kunci penetrasi pasar. Hal ini terutama didukung status NIVA sebagai Alat Kesehatan Dalam Negeri (AKD) dengan TKDN 42,33%. Manajemen SCNP optimis potensi pasar NIVA akan terus berkembang, seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini penyakit kardiovaskular dan dukungan kebijakan pemerintah.”
O Rajini Kanthan, Direktur Operasi SCNP, menjelaskan kinerja dan strategi di segmen alat rumah tangga. “Di tahun 2024, SCNP berhasil mencapai efisiensi operasional yang ditargetkan walau volume produksi aktual 989.040 unit masih sedikit di bawah target. Kami terus memperkuat kemitraan OEM yang strategis dengan prinsipal ternama seperti Versuni, sembari secara paralel mengembangkan merek internal seperti Merdis dan Arra untuk mengisi ceruk pasar yang berbeda. Implementasi teknologi cerdas seperti sistem SAP untuk digitalisasi proses dan peningkatan otomasi semi-robotik di lini produksi, serta optimalisasi rantai pasok, menjadi fokus berkelanjutan Perseroan untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing kami di pasar yang semakin dinamis.”
Tumpal Sihombing, Corporate Secretary Head SCNP, menambahkan konteks tata kelola dan keberlanjutan. Tema ‘Integrasi Teknologi Cerdas dan Praktik Ramah Lingkungan’ menjadi kompas strategis Perseroan di 2024. Manajemen tidak hanya mengejar kinerja di perspektif finansial, namun juga berkomitmen penuh pada implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) dan prinsip Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG).
Keberhasilan mempertahankan sertifikasi ISO 14001:2015 upaya berkelanjutan dalam pengelolaan limbah B3 dan Non-B3 secara bertanggung jawab adalah bukti nyata komitmen tersebut.
“Ke depan, kami optimis dengan prospek usaha 2025 dan akan terus berupaya memberikan nilai tambah berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk investor dan masyarakat luas,” ujar Tumpal Sihombing.
Menyongsong tahun 2025, SCNP menetapkan target kinerja yang ambisius untuk entitas induk, mencakup target volume produksi sebesar 1.256.300 unit (naik 27% dari realisasi 2024) dan target pendapatan sebesar Rp 290,45 miliar (naik 36,8% dari realisasi 2024). Target Laba Bersih diproyeksikan sebesar Rp 9,38 miliar, dengan catatan angka ini lebih konservatif dibandingkan realisasi 2024 karena tidak lagi memperhitungkan potensi pendapatan non-recurring.
Djamarwie selaku Direktur Utama SCNP, menekankan bahwa prospek usaha di tahun 2025 sangat didukung oleh stabilitas pasar domestik, potensi pertumbuhan pasar alat rumah tangga elektronik dan alat kesehatan dalam negeri, serta kebijakan industri nasional yang kondusif.
“Faktor pendukung internal seperti rencana ekspansi kapasitas produksi, inovasi produk berkelanjutan, penguatan kemitraan strategis, komitmen pada digitalisasi dan ESG, serta struktur modal dan likuiditas yang sangat kuat menjadi fondasi untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan,” tutup Djarmawie. * (Syam/Pra)