MediaProfesi.com
  • Fokus Utama
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Profil
  • Teknologi
  • Sosialita
  • Gaya Hidup
  • Mabruk TV
  • Media Partner
Rabu, 9 Juli 2025
No Result
View All Result
  • Fokus Utama
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Profil
  • Teknologi
  • Sosialita
  • Gaya Hidup
  • Mabruk TV
  • Media Partner
Rabu, 9 Juli 2025
No Result
View All Result
MediaProfesi.com
No Result
View All Result
Home Ekonomi

PRAGMATISME INGGRIS: Instrumen “Tumpul”, Tarif Trump

Pratama Oleh Pratama
PRAGMATISME INGGRIS: Instrumen “Tumpul”, Tarif Trump

Penulis: Sabpri Piliang – Wartawan Senior

Jakarta, Media-profesi.com – “TARIF TRUMP” memukul pertumbuhan. Mengancam pengangguran inklusif. Melahirkan prospek PHK di seluruh dunia.

Inggris sadar betul. Sejak dini, Negeri “Big Ben” ini, telah berancang-ancang memangkas biaya operasional negara sebesar 15 persen. Konsekwensinya, 10.000 PNS akan mengalami PHK.

Segala kebijakan akan didaur ulang. Pemotongan anggaran adalah pilihan sulit, tetapi tak ada pilihan. Namun Inggris, tetap berpegang pada aturan fiskal, dengan tidak menaikkan pajak terhadap rakyatnya. Rakyat tak boleh “disakiti”.

Perubahan “roadmap” dunia karena “ulah Trump”, memang tak terhindarkan. Akibat yang ditimbulkannya pun menjadi signifikan. Terutama di sisi pertumbuhan. Hampir semua negara mengoreksi pertumbuhannya. Tidak terkecuali Inggris.

Tak perlu ditutup-tutupi. Semata untuk melindungi kepentingan politik (daya tahan pemerintah). Di mana Gubernur Bank Sentral Inggris (Bank of England), Andrea Bailey mengakui “blak-blakan. Tak ada “gimmick” atau “sirkus” kata-kata.

Ekonomi Inggris menghadapi guncangan (kontraksi) pertumbuhan. Semua itu, akibat kebijakan perdagangan (trading) Donald Trump. Trump telah merubah 80 tahun regulasi yang “established”, dan mapan.

Dana moneter Internasional (IMF) sendiri (karena Trump), telah mendegradasi pertumbuhan ekonomi Inggris, sebesar 0,5 persen. Dari 1,6 persen, menjadi 1,1 persen untuk tahun fiskal 2025.

Kekhawatiran angka PHK (pengangguran) di Inggris bisa saja terjadi. Seperti yang dikhawatirkan Menteri Keuangan Inggris, Rachel Reeves. Pemangkasan 10.000 PNS Inggris, sebagai langkah penghematan beban negara.

Tidak salah, bila produsen mobil Inggris cemas dengan tarif (normatif) sebesar 25 persen impor mobil Inggris ke AS. Itu bisa menjadi alasan Trump, “membalas” tarif yang lebih tinggi impor (dari AS ke Inggris).

PHK terhadap pekerja di industri mobil Inggris, seperti mengikuti langkah penghematan pemerintah. Bila angka 25 persen  tidak dicabut.

Selama ini (sebelum Perang Tarif Trump), AS telah mengenakan tarif dasar 10 persen (pada semua negara). Termasuk Inggris. Pemerintah Inggris nampaknya akan mendengarkan keluhan para eksportirnya, dengan memangkas angka 25 persen tadi.

“Perang Tarif” adalah “instrumen tumpul”, yang akan merugikan dan menghambat pertumbuhan. Bukan hanya Inggris, AS, Perancis, China, Indonesia. Semua akan menerima akibat buruknya.

Keir Starmer yang memenangkan kursi PM Inggris dari Partai Buruh (2024) lalu, kini di persimpangan jalan. Hubungan dagang tradisional, dan historis AS-Inggris. Kini makin pragmatis.

Menunggang dua “kuda” (AS dan Uni Eropa) saja saat ini. Tidaklah cukup! Pragmatisme Inggris, dengan  menunggangi satu “kuda” lagi (Tiongkok), sesuatu  yang logis.

Tidak ada lagi “tabu” politik, demi kepentingan ekonomi. Tujuannya, mengamankan kontraksi perekonomian Inggris, pasca “ulah Trump”. Inggris yang keluar Uni Eropa (Brexit 2016), dan resmi menarik diri dari Uni Eropa (UE) tahun 2020. Kini menghadapi realisme.

Tak ada lagi “idealisasi”, atau dramatisasi “kedekatan” eksklusif Inggris-AS. Setelah Trump lagi tak mendengarkan suara perkawanan Inggris (bidang perdagangan). *(Syam/Pra) – Foto: Istimewa

Share6Tweet4Send

Related Posts

GELOMBANG PHK: Perang Dagang, dan Pasif-Agresif
Ekonomi

GELOMBANG PHK: Perang Dagang, dan Pasif-Agresif

Oleh Syamhudi
Minggu, 4 Mei 2025
SIDANG POLITBIRO CHINA: Perang Dagang, Tanpa Pemenang
Ekonomi

SIDANG POLITBIRO CHINA: Perang Dagang, Tanpa Pemenang

Oleh Wahyu
Selasa, 29 April 2025
GUNCANGAN TRUMP: Harga Emas makin “Menggila”
Ekonomi

GUNCANGAN TRUMP: Harga Emas makin “Menggila”

Oleh Pratama
Jumat, 25 April 2025
Tekanan Tarif dan Makro Terhadap Perekonomian Indonesia
Ekonomi

Tekanan Tarif dan Makro Terhadap Perekonomian Indonesia

Oleh Syamhudi
Rabu, 23 April 2025
ANCAMAN RESESI: Lehman, dan Mufakat China
Ekonomi

ANCAMAN RESESI: Lehman, dan Mufakat China

Oleh Wahyu
Selasa, 22 April 2025

RECOMMENDED

Inovasi AI Membawa Lebih Dekat ke Semua Orang

Inovasi AI Membawa Lebih Dekat ke Semua Orang

4 Mei 2025
Asuransi Astra Kembali Raih Indonesia Human Capital Awards 2025

Asuransi Astra Kembali Raih Indonesia Human Capital Awards 2025

4 Mei 2025

MOST VIEWED

  • Biaya Haji Musim 2023 Diusulkan Naik Menjadi Rp69 Juta per Jemaah Haji, Ini Alasan Menag

    Biaya Haji Musim 2023 Diusulkan Naik Menjadi Rp69 Juta per Jemaah Haji, Ini Alasan Menag

    559 shares
    Share 224 Tweet 140
  • Dokter Phedy Memiliki Keahlian Menangani Berbagai Masalah Tulang Belakang

    361 shares
    Share 144 Tweet 90
  • Mengawali Tahun 2023, Sharp Luncurkan LED TV Aquos IIOTO Series Terbaru

    352 shares
    Share 141 Tweet 88
  • Dable Terbitkan ‘Digital Media Landscape 2021’, Termasuk TOP 30 Media di Indonesia

    332 shares
    Share 133 Tweet 83
  • Kementerian Agama Buka Seleksi Petugas Haji 2023, Syarat Utama Wajib Penguasaan IT

    321 shares
    Share 128 Tweet 80
MediaProfesi.com

MediaProfesi menyediakan berita aktual

CATEGORY

  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Nasional
  • Profil
  • Sosialita
  • Teknologi
  • Uncategorized

© 2010 & 2021 MediaProfesi.com - Hak cipta oleh MediaProfesi.com

No Result
View All Result
  • Fokus Utama
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Profil
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Sosialita

© 2010 & 2021 MediaProfesi.com - Hak cipta oleh MediaProfesi.com