MediaProfesi.com
  • Fokus Utama
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Profil
  • Teknologi
  • Sosialita
  • Gaya Hidup
  • Mabruk TV
  • Media Partner
Kamis, 10 Juli 2025
No Result
View All Result
  • Fokus Utama
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Profil
  • Teknologi
  • Sosialita
  • Gaya Hidup
  • Mabruk TV
  • Media Partner
Kamis, 10 Juli 2025
No Result
View All Result
MediaProfesi.com
No Result
View All Result
Home Ekonomi

GUNCANGAN TRUMP: Harga Emas makin “Menggila”

Pratama Oleh Pratama
GUNCANGAN TRUMP: Harga Emas makin “Menggila”

Penulis: Sabpri Piliang – Wartawan Senior

Jakarta, Media-profesi.com – “ANGIN TOPAN” melanda emas! “Ancaman” Trump kepada Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell. Membuat emas makin “memuai”.

Bahkan, emas bisa lebih dalam lagi. Bila Trump tetap memaksa Powell menurunkan suku bunga The Fed. Powell tak peduli, dia punya kalkulasi sendiri.

“Turunkan suku bunga The Fed”, atau “minggir”! Ancaman kepada Powell, di tengah “Perang Tarif”, memperdalam “ceruk” emas ke harga tak masuk akal.

Proyeksi dan analisa US$ 3.200-an per ons hingga akhir 2025. Telah jauh terlampaui. Terlalu dini! Hanya di kuartal pertama saja, telah melebihi US$3.500 per ons.

Lantas, mau sampai berapa hingga akhir kuartal 2025? Melihat tiga hari terakhir ini, yang “rally” naik: Rp 10.000, lalu Rp 32.000, dan Rp 65.000 diprediksi, bakal makin “menggila”.

Sejumlah analis internasional tidak menampik. Dalam beberapa minggu ke depan. Sekalipun Donald Trump tengah “mendinginkan” suhu perang dengan China. Harga logam ini, bisa menyentuh US$ 4.000 per ons.

Kalkulasi yang lebih ekstreem, lembaga pembiayaan Goldman Sach, bahkan menyebut angka US$ 4.500. Sementara JP Morgan memprediksi, harga emas yang berkode kimiawi “Aurum” (Au) ini, mentok pada US$ 4.000 per ons.

Besarnya antusiasme publik terhadap emas (Au), plus Bank Sentral. Menjadikan “demand” emas “average” sebesar 710-720 ton per kwartal 2025. Bila dijumlah, maka dalam tiga kuartal, menjadi 2.130-2.160 ton.

Inilah yang menjadikan harga emas sudah tak tertahan. Sekalipun sudah akan “didinginkan” oleh Trump. Harga bisa menjadi stagnasi, namun untuk kembali ke titik US$ 3.200, saya tidak yakin.

Menteri Keuangan AS, Scott Bessent mengonfirmasi. Betul, perang tarif (saling balas AS-China) akan mereda. Namun, “market” sudah terlanjur tidak nyaman dengan “pressure” Trump terhadap Ketua Federal Reserve (Bank Sentral AS), Jerome Powell.

Pasar (market) AS yang punya pengaruh besar terhadap perekonomian dunia. Tidak boleh ada gejolak atau sentimen negatif. Ancaman Trump memecat Powell (bila nggak nurut), telah menekan pasar sebesar tiga persen.

Bila Trump betul memecat Jerome Powell, maka diprediksi bakal mem-“pressure” market lebih dalam lagi.

Harga emas boleh jadi akan lebih cepat mengalami “rally” ke atas. Karena, memangkas suku bunga The Fed (seperti anjuran Trump), linear dengan mempengaruhi independensi Bank Sentral AS (ekonomi terbesar di dunia).

Perang tarif menghambat pertumbuhan dunia. Jepang yang perekonomiannya terbesar ke-3 di dunia, diprediksi hanya tumbuh 0,6 persen. Sementara AS tumbuh 1,7 persen, dan China tumbuh 4 persen (turun 0,6 persen).

Dunia, kini menuju “zaman baru”. Format ekonomi global yang telah mapan selama 80 tahun, mengalami metamorfosis. Juga di daur ulang.

Indikator emas yang “rally”, adalah satu “benchmarking”. Sebagai tolok ukur metamorfosis. Berharga US$ 2.500 per troy ounce (ons) di bulan Januari 2025. Naik US$2.750 (Pebruari).

Selanjutnya, US$ 3.000 (Maret). Dan, US$3.328 (17 April), kini per troy ounce (US$ 3.500). Bisakah meredanya  ketegangan perdagangan AS-China, menurunkan harga emas?

Donald Trump telah menimbulkan “guncangan negatif besar” terhadap ekonomi dunia. Siapkah Indonesia? * (Syam/Pra) – Foto: Istimewa

Share6Tweet4Send

Related Posts

GELOMBANG PHK: Perang Dagang, dan Pasif-Agresif
Ekonomi

GELOMBANG PHK: Perang Dagang, dan Pasif-Agresif

Oleh Syamhudi
Minggu, 4 Mei 2025
SIDANG POLITBIRO CHINA: Perang Dagang, Tanpa Pemenang
Ekonomi

SIDANG POLITBIRO CHINA: Perang Dagang, Tanpa Pemenang

Oleh Wahyu
Selasa, 29 April 2025
PRAGMATISME INGGRIS: Instrumen “Tumpul”, Tarif Trump
Ekonomi

PRAGMATISME INGGRIS: Instrumen “Tumpul”, Tarif Trump

Oleh Pratama
Senin, 28 April 2025
Tekanan Tarif dan Makro Terhadap Perekonomian Indonesia
Ekonomi

Tekanan Tarif dan Makro Terhadap Perekonomian Indonesia

Oleh Syamhudi
Rabu, 23 April 2025
ANCAMAN RESESI: Lehman, dan Mufakat China
Ekonomi

ANCAMAN RESESI: Lehman, dan Mufakat China

Oleh Wahyu
Selasa, 22 April 2025

RECOMMENDED

Inovasi AI Membawa Lebih Dekat ke Semua Orang

Inovasi AI Membawa Lebih Dekat ke Semua Orang

4 Mei 2025
Asuransi Astra Kembali Raih Indonesia Human Capital Awards 2025

Asuransi Astra Kembali Raih Indonesia Human Capital Awards 2025

4 Mei 2025

MOST VIEWED

  • Biaya Haji Musim 2023 Diusulkan Naik Menjadi Rp69 Juta per Jemaah Haji, Ini Alasan Menag

    Biaya Haji Musim 2023 Diusulkan Naik Menjadi Rp69 Juta per Jemaah Haji, Ini Alasan Menag

    559 shares
    Share 224 Tweet 140
  • Dokter Phedy Memiliki Keahlian Menangani Berbagai Masalah Tulang Belakang

    361 shares
    Share 144 Tweet 90
  • Mengawali Tahun 2023, Sharp Luncurkan LED TV Aquos IIOTO Series Terbaru

    352 shares
    Share 141 Tweet 88
  • Dable Terbitkan ‘Digital Media Landscape 2021’, Termasuk TOP 30 Media di Indonesia

    332 shares
    Share 133 Tweet 83
  • Kementerian Agama Buka Seleksi Petugas Haji 2023, Syarat Utama Wajib Penguasaan IT

    321 shares
    Share 128 Tweet 80
MediaProfesi.com

MediaProfesi menyediakan berita aktual

CATEGORY

  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Nasional
  • Profil
  • Sosialita
  • Teknologi
  • Uncategorized

© 2010 & 2021 MediaProfesi.com - Hak cipta oleh MediaProfesi.com

No Result
View All Result
  • Fokus Utama
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Profil
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Sosialita

© 2010 & 2021 MediaProfesi.com - Hak cipta oleh MediaProfesi.com