MediaProfesi.com
  • Fokus Utama
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Profil
  • Teknologi
  • Sosialita
  • Gaya Hidup
  • Mabruk TV
  • Media Partner
Senin, 23 Juni 2025
No Result
View All Result
  • Fokus Utama
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Profil
  • Teknologi
  • Sosialita
  • Gaya Hidup
  • Mabruk TV
  • Media Partner
Senin, 23 Juni 2025
No Result
View All Result
MediaProfesi.com
No Result
View All Result
Home Nasional

KESEPAKATAN ISRAEL-HAMAS: Pergi ke Bulan, atau ke “Neraka”!

Syamhudi Oleh Syamhudi
KESEPAKATAN ISRAEL-HAMAS: Pergi ke Bulan, atau ke “Neraka”!

Penulis: Sabpri Piliang – Wartawan Senior

Jakarta, Media-profesi.com – “Kita memilih pergi ke Bulan”! Presiden AS John F. Kennedy (JFK) berujar, suatu hari. Setelah terpilih dan dilantik sebagai Presiden AS ke-35 (20 Januari 1961).

Tak sampai satu dasawarsa. Dari Kennedy Space Center, tepatnya 8,5 tahun kemudian (1969). Pesawat Apollo 11 mendarat ke Bulan. Kata-kata seorang Presiden, dan janjinya tertepati.

“Bersepakatlah (gencatan senjata)! Atau neraka akan terjadi di Timur Tengah. Jika perdamaian tidak tercapai, sebelum pelantikan Presiden” (20 Januari 2025). Kata-kata Presiden terpilih AS ke-47 (Donald Trump), akan tertepati? Seperti memperingatkan, dan mengancam.

Hari itu, hari “Sabat”. Hari dimana tidak ada yang bekerja ke kantor, menanam pohon, menggembalakan ternak.

Dalam agama Yahudi, itu adalah hari istirahat, dan berasal dari bahasa ‘ibrani’ (Sabbath).

Tergopoh-gopoh. PM Benyamin Netanyahu “melanggar” ketentuan hari istirahatnya. Di bawah protes stafnya, pemimpin Partai Likud ini masuk kantor (bekerja). Menerima Utusan Presiden terpilih Donald Trump, Steve Witkoff, pastinya ada pesan dari Donald Trump.

Sebegitu pentingkah! Menerima seorang Utusan Presiden yang belum dilantik? Tak punya jabatan kenegaraan.

Sabpri Piliang – Wartawan Senior

Hanya sekali! Catat! Hanya sekali pertemuan, Netanyahu langsung memerintahkan Kepala Mossad (David Barnea), dan Kepala Shin Bet (Ronen Bar), berangkat bertemu perunding Qatar, Mesir, dan AS.

Dalam hitungan jam, ter-“declared”, kesepakatan gencatan senjata, dalam klausul yang sama seperti draf Mei 2024. Hampir semua pihak: Mesir, Qatar, AS, Hamas, dan Israel menyebutkan, perundingan hampir mencapai kesepakatan.

Semua orang terkejut. Ini ajaib. Bahkan, PM Benyamin Netanyahu, setelahnya menyempatkan menelepon Donald Trump. Untuk mengucapkan terima kasih. Di luar nalar saya!

Sebegitu kukuhnya Netanyahu. Alot menolak klausul Hamas, sejak Mei 2024. Harga perdamaian yang dituntut Hamas: tarik semua pasukan IDF dari Gaza, mundur dari koridor Philadelphia sepanjang 14 kilometer (Gaza Selatan), juga Poros Netzarim selebar 4 km (Gaza Tengah). Israel tak pernah setuju.

Setahunan Menlu AS Antony J. Blinken bolak-balik Washington-Qatar-Mesir, untuk mengupayakan titik temu Israel-Hamas. Hasilnya nihil. Israel semakin ganas membom Gaza, secara acak (random). Korban tak terkirakan.

Semua diabaikan! Israel tak peduli: PBB, sanksi kejahatan perang di Den Haag, himbauan badan pangan dunia, dan anggota NATO.  Dianggap remeh!

Target Operasi (TO) Israel adalah mengusir Hamas (mengeliminasi) dari Gaza. Bila itu telah tercapai, Netanyahu baru mau membuat kesepakatan perdamaian permanen dengan Palestina. Lantas, mengapa tiba-tiba Israel setuju dengan klausul tersebut?

Bahkan, selepas pertemuannya dengan Steve Witkoff. Netanyahu menelepon terlebih dahulu Donald Trump. Bukan Joe Biden selaku ex-officio Presiden AS.

Sekali lagi! Kata-katanya. Terima kasih atas bantuan Trump, dalam membantu Israel mengakhiri penderitaan puluhan sandera, dan keluarga mereka. Bagi saya sebagai pengamat, narasi Netanyahu ini mengejutkan!

Foto Istimewa

Media ternama Inggris “The Guardian”, bahkan menyebut. Utusan Donald Trump (David Witkoff), mempengaruhi PM Benyamin Netanyahu, hanya dalam sekali pertemuan saja. Dibanding dengan pertemuan-pertemuan dengan Biden (Utusan), sepanjang tahun (berkali-kali). Hasilnya minimalis.

Apa yang terjadi setelah 15 bulan perang berdarah berlangsung di Gaza (sejak 7 Oktober 2023)? Semua orang frustrasi. Rasanya “moon shot” (jauh sekali) untuk menggapai penghentian pembantaian rakyat Gaza.

Tak ada yang bisa berbuat, apalagi mencegah Israel meluluhlantakkan perisai “Tanah Gaza”.  Tak ada penduduk yang mau pergi keluar (mengosongkan) Gaza. Meski beresiko kematian. Seperti yang diharapkan Israel.

Bahkan, dalam dialog beberapa keluarga yang kehilangan anggotanya menyebut. Kematian adalah satu “keberuntungan”. Saking “kejam” dan rasa sakit tak terperikan yang mereka alami.

Mengapa bisa seperti ini daya tahan rakyat Gaza? Jim Collins, seorang penulis. Dalam bukunya “Good To Great & Built To Last mengatakan satu idiom yang disebut BHAG, yaitu:

Sebuah sasaran yang besar (big), berbahaya dan mengerikan (hairy), serta menuntut keberanian (audacious), telah dilalui. Rakyat Gaza khususnya, dan Palestina umumnya sudah melewati fase yang sangat sulit dan kini telah datang “moonlight”. Sinar Bulan yang mencerahkan.

Pertanyaan yang muncul sekarang. Siapa yang berperan melunakkan Israel? Mengapa PM Israel menempuh “bahaya”, yaitu bakal ditinggalkan koalisi garis kerasnya? Neraka Timur Tengah, lebih menakutkan Netanyahu?

Tekanan Donald Trump lewat Steve Witkoff, jelas lebih dominan terhadap Netanyahu. Trump tanpa “basa basi”, telah memaksa Netanyahu menerima klausul dan konsesi Hamas menyangkut: Koridor Philadelphia, Netzarim, dan keluarnya Israel dari Gaza.

Israel paham karakter Donald Trump yang ingin perang “gila” (‘unhinged war’) ini,  diakhiri lebih cepat. Israel memahami, cara beroperasi Trump, sangat berbeda dengan Biden. Satu lagi, Trump akan menjabat Presiden kurun empat tahun ke depan.

Terlepas dari itu, Israel juga telah letih. Perekonomian hancur, pariwisata tak bergerak. Yang juga penting, Hamas adalah sebuah Ideologi yang tak bisa diberangus. Israel akhirnya memahami.

Semoga gencatan senjata Israel-Hamas yang akan dimulai Minggu (19 Januari) lusa, tanpa halangan. Persetujuan Knesset (Parlemen Israel) dan pemungutan suara Kabinet Israel hari ini, adalah tantangan yang sulit. Namun, optimistis dunia terus membuncah.

Keduanya (Israel-Palestina) bisa hidup berdampingan, tanpa perlu lagi darah tertumpah. * (Syam) – Foto: Istimewa

Share5Tweet3Send

Related Posts

GELOMBANG PHK: Perang Dagang, dan Pasif-Agresif
Ekonomi

GELOMBANG PHK: Perang Dagang, dan Pasif-Agresif

Oleh Syamhudi
Minggu, 4 Mei 2025
SIDANG POLITBIRO CHINA: Perang Dagang, Tanpa Pemenang
Ekonomi

SIDANG POLITBIRO CHINA: Perang Dagang, Tanpa Pemenang

Oleh Wahyu
Selasa, 29 April 2025
PRAGMATISME INGGRIS: Instrumen “Tumpul”, Tarif Trump
Ekonomi

PRAGMATISME INGGRIS: Instrumen “Tumpul”, Tarif Trump

Oleh Pratama
Senin, 28 April 2025
GUNCANGAN TRUMP: Harga Emas makin “Menggila”
Ekonomi

GUNCANGAN TRUMP: Harga Emas makin “Menggila”

Oleh Pratama
Jumat, 25 April 2025
Tekanan Tarif dan Makro Terhadap Perekonomian Indonesia
Ekonomi

Tekanan Tarif dan Makro Terhadap Perekonomian Indonesia

Oleh Syamhudi
Rabu, 23 April 2025

RECOMMENDED

Inovasi AI Membawa Lebih Dekat ke Semua Orang

Inovasi AI Membawa Lebih Dekat ke Semua Orang

4 Mei 2025
Asuransi Astra Kembali Raih Indonesia Human Capital Awards 2025

Asuransi Astra Kembali Raih Indonesia Human Capital Awards 2025

4 Mei 2025

MOST VIEWED

  • Biaya Haji Musim 2023 Diusulkan Naik Menjadi Rp69 Juta per Jemaah Haji, Ini Alasan Menag

    Biaya Haji Musim 2023 Diusulkan Naik Menjadi Rp69 Juta per Jemaah Haji, Ini Alasan Menag

    559 shares
    Share 224 Tweet 140
  • Dokter Phedy Memiliki Keahlian Menangani Berbagai Masalah Tulang Belakang

    360 shares
    Share 144 Tweet 90
  • Mengawali Tahun 2023, Sharp Luncurkan LED TV Aquos IIOTO Series Terbaru

    352 shares
    Share 141 Tweet 88
  • Dable Terbitkan ‘Digital Media Landscape 2021’, Termasuk TOP 30 Media di Indonesia

    330 shares
    Share 132 Tweet 83
  • Kementerian Agama Buka Seleksi Petugas Haji 2023, Syarat Utama Wajib Penguasaan IT

    320 shares
    Share 128 Tweet 80
MediaProfesi.com

MediaProfesi menyediakan berita aktual

CATEGORY

  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Nasional
  • Profil
  • Sosialita
  • Teknologi
  • Uncategorized

© 2010 & 2021 MediaProfesi.com - Hak cipta oleh MediaProfesi.com

No Result
View All Result
  • Fokus Utama
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Profil
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Sosialita

© 2010 & 2021 MediaProfesi.com - Hak cipta oleh MediaProfesi.com