MediaProfesi.com
  • Fokus Utama
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Profil
  • Teknologi
  • Sosialita
  • Gaya Hidup
  • Mabruk TV
  • Media Partner
Senin, 23 Juni 2025
No Result
View All Result
  • Fokus Utama
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Profil
  • Teknologi
  • Sosialita
  • Gaya Hidup
  • Mabruk TV
  • Media Partner
Senin, 23 Juni 2025
No Result
View All Result
MediaProfesi.com
No Result
View All Result
Home Nasional

GEOPOLITIK TIMUR TENGAH: Resonansi Turki Cemaskan Teluk

Pratama Oleh Pratama
GEOPOLITIK TIMUR TENGAH: Resonansi Turki Cemaskan Teluk

Penulis: Sabpri Piliang – Wartawan Senior

Jakarta, Media-profesi.com – “Zaghareet!”. Teriakan melengking para wanita, disertai pelukan penduduk Kota Homs (Suriah), kepada para pejuang Hayat Tahrir Al-Sham (HTS).

Penduduk begitu antusias. “Kami tahu, senjata itu tidak diarahkan kepada Kami”. “Zaghareet” dalam bahasa “slank” Suriah, kira-kira  bermakna “kebebasan telah datang”.

Hari itu. Hanya sekitar 163 kilometer lagi, HTS sampai di Ibukota Damaskus. Melewati Aleppo-Damaskus Highway (tol), pejuang dukungan rakyat Suriah ini, berhasil mengusir rezim “berdarah”. Bashar Al-Assad.

Foto: Istimewa

Telah lahir “broker”, telah lahir pialang, dan telah datang “Purnama” baru bagi rezim, dan rakyat Suriah. Turki yang sejak “Arab Spring” (2011), mempersiapkan pemberontakan rakyat Suriah. Tiga belas tahun kemudian terwujud.

Keberhasilan Pasukan HTS pimpinan Ahmed Al-Sharaa, memperlicin terciptanya poros baru Turki. Kemudian memutus koridor darat Iran ke Lebanon. Sekaligus menancapkan kuku “proxy”nya, dari Afrika Utara hingga Kaukasus.

Turki akan mengembalikan kisah sukses Turki Ustmani beberapa abad lalu lewat Suriah. Peran Iran di Suriah, pun juga “gradually” Lebanon, bakal beralih ke tangan Turki.

Sabpri Piliang – Wartawan Senior

Saya memperkirakan, Turki di bawah Tayyip Erdogan akan menjadi pemain penting di masa datang. Stabilitas Suriah, atas “back up”nya Turki, memunculkan rasa segan pada AS dan Israel. Walau diyakini, masalah Dataran Tinggi Golan (milik Suriah), akan dikesampingkan terlebih dahulu.

Bagi Suriah saat ini, terbentuk Pemerintahan baru dulu. Lalu atas garansi Turki, Pemerintahan Ahmed Al-Sharaa bisa diakui oleh AS dan dunia Internasional. Yang hampir “fixed”, saya bisa memastikan. Peran Iran di Suriah, telah berakhir. Bahkan, juga perannya di Lebanon.

Sebagai “pialang” kekuasaan di Afrika Utara (tetangga Suriah), Turki sebelum ini telah menancapkan pengaruhnya di Libya. Negeri yang sempat bergolak pasca-Arab Spring, perlahan stabil.

Turki berhasil mengamankan pengaruhnya dengan dukungan pengakuan terhadap Pemerintahan baru Libya. Turki yang pragmatis terhadap aliansi NATO, di mana bersama-sama AS-Uni Eropa, Turki menjadi anggotanya. Bagai “buah simalakama” bagi AS-Israel.

Bukan hanya sebatas itu. Lewat pengaruhnya di Afghanistan (perbatasan Timur Iran). Rezim Taliban yang dimusuhi AS, telah dirangkul oleh Turki. AS yang merasakan getirnya mempertahankan rezim dukungannya Presiden Ashraf Ghani, harus “menyerah” dan terlempar kalah dari Afghanistan.

Poros baru yang dibentuk Turki terhadap peta geopolitik milik: AS (Afghanistan), Suriah dan Libya (Rusia dan Iran), telah mengubah “roadmap” pola “patron-client”. Rusia dan Iran berada di posisi kalah.

Tidak sampai di situ. Turki juga telah melebarkan peta geopolitiknya lewat cara natural di Kaukasus.

Membantu Azerbaijan (perbatasan Utara Iran) dalam peperangan memperebutkan koridor Nagorno-Karabakh, melawan Armenia. Turki yang mendukung Azerbaijan secara militer dan diplomasi.  Tidak mendapat hambatan, baik oleh AS, maupun Rusia.

Keuntungan bagi Ahmed Al-Sharaa (Pemerintahan baru Suriah), juga Hebatullah Akhundzada (Afghanistan), Mohammed Al-Menfi (Libya) yang merapat kepada Turki.  Menjadi jembatan yang mudah (berdialog), dengan dunia Barat. Terutama AS.

Kebangkitan Turki, mengisi “ruang hampa” Timur Tengah. Dianggap telah memperumit dinamika kekuatan regional. Khususnya terhadap Arab Saudi dan sekutunya di negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC).

Bagi Arab Saudi, keberadaan Iran sebagai pemain kunci di Suriah, Lebanon, dan Yaman, hanya riak. Sektarian Syiah Iran, tidak terlalu mengganggu Arab Saudi dari sisi “leadership”. Namun Turki dan Arab Saudi sama-sama Sunni.

Wibawa Sunni Turki, pengaruhnya pasti lebih luas dan ekspansif ketimbang Arab Saudi. Bahkan sejarah kepemimpinan Turki, sangat inklusif dan disegani melalui Turki Ustmani di masa lalu.

Arab Saudi tentu tergetar, dan melihat pengaruh Turki bisa membangkitkan kebebasan di sejumlah negara GCC (Gulf Cooperation Council) yang berbentuk ke-emiran.

Jatuhnya Bashar Al-Assad, memiliki implikasi dan plus-minus bagi: Arab Saudi, GCC, Iran, Lebanon, Rusia, Israel, dan Hezbollah. Terlebih HTS menumbangkan rezim Assad, atas dukungan kuat Turki.

Resonansi Turki yang berwarna, Islam Sunni dan Islamis politik. Akan “mengipas” dan memberi pilihan pada rakyat di negara-negara Teluk. Dari sistem yang berlaku sekarang, ke sistem monarki yang lebih demokratis dan dinamis.

Turki, langsung atau tidak. Akan mempengaruhi stagnasi sistem yang ada saat ini. Timur Tengah akan lebih dinamis dengan keberadaan Turki. * (Syam/Pra) – Foto: Istimewa

Share4Tweet3Send

Related Posts

DINASTI POLITIK: Antara Assad dan Gemayel: Antara Bassil dan Bashir
Nasional

DINASTI POLITIK: Antara Assad dan Gemayel: Antara Bassil dan Bashir

Oleh Syamhudi
Rabu, 11 Desember 2024
TRANSFORMASI SURIAH: Al-Jolani Tanggalkan Jejak Al-Qaeda
Nasional

TRANSFORMASI SURIAH: Al-Jolani Tanggalkan Jejak Al-Qaeda

Oleh Pratama
Selasa, 10 Desember 2024
KEKUASAAN SURIAH RUNTUH: “Gotcha” Klan Assad
Nasional

KEKUASAAN SURIAH RUNTUH: “Gotcha” Klan Assad

Oleh Pratama
Minggu, 8 Desember 2024
KONFLIK TIMTENG: Golani, Hezbollah, dan Hamas
Nasional

KONFLIK TIMTENG: Golani, Hezbollah, dan Hamas

Oleh Syamhudi
Minggu, 17 November 2024
POTENSI PEMILU AS: Jika Kamala Harris Menang!
Nasional

POTENSI PEMILU AS: Jika Kamala Harris Menang!

Oleh Syamhudi
Selasa, 5 November 2024

RECOMMENDED

Inovasi AI Membawa Lebih Dekat ke Semua Orang

Inovasi AI Membawa Lebih Dekat ke Semua Orang

4 Mei 2025
Asuransi Astra Kembali Raih Indonesia Human Capital Awards 2025

Asuransi Astra Kembali Raih Indonesia Human Capital Awards 2025

4 Mei 2025

MOST VIEWED

  • Biaya Haji Musim 2023 Diusulkan Naik Menjadi Rp69 Juta per Jemaah Haji, Ini Alasan Menag

    Biaya Haji Musim 2023 Diusulkan Naik Menjadi Rp69 Juta per Jemaah Haji, Ini Alasan Menag

    559 shares
    Share 224 Tweet 140
  • Dokter Phedy Memiliki Keahlian Menangani Berbagai Masalah Tulang Belakang

    360 shares
    Share 144 Tweet 90
  • Mengawali Tahun 2023, Sharp Luncurkan LED TV Aquos IIOTO Series Terbaru

    352 shares
    Share 141 Tweet 88
  • Dable Terbitkan ‘Digital Media Landscape 2021’, Termasuk TOP 30 Media di Indonesia

    330 shares
    Share 132 Tweet 83
  • Kementerian Agama Buka Seleksi Petugas Haji 2023, Syarat Utama Wajib Penguasaan IT

    320 shares
    Share 128 Tweet 80
MediaProfesi.com

MediaProfesi menyediakan berita aktual

CATEGORY

  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Nasional
  • Profil
  • Sosialita
  • Teknologi
  • Uncategorized

© 2010 & 2021 MediaProfesi.com - Hak cipta oleh MediaProfesi.com

No Result
View All Result
  • Fokus Utama
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Profil
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Sosialita

© 2010 & 2021 MediaProfesi.com - Hak cipta oleh MediaProfesi.com