Jakarta, Media-profesi.com – Seperti diketahui, polusi udara DKI Jakarta sempat menempati posisi teratas sebagai wilayah urban paling berpolusi di dunia dengan indeks kualitas udara menembus angka 172.
Akibatnya, tak bisa dihindari kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) trennya semakin meningkat akibat polusi udara di Jabodetabek, terutama di wilayah DKI Jakarta. Dan tentunya banyak terjadi pada kelompok anak-anak.
Dokter spesialis anak RSIA Family dan RSIA Grand Family dr. Handoko Lowis, SpA, menyebut bahwa jumlah pasien anak yang mengidap Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat polusi di DKI Jakarta meningkat hampir 100 persen sejak Juni 2023 lalu.
“Sedangkan jumlah pasien anak yang mengeluhkan gejala ISPA di RSIA Family dan RSIA Grand Family Jakarta meningkat hingga 90 persen sejak tiga bulan lalu,” ujar dr. Handoko.
Menurut dr. Handoko, sebagian besar pasien anak yang diperiksa RSIA Family dan RSIA Grand Family Jakarta mengeluhkan gejala batuk, pilek, dan sesak napas. Bahkan, beberapa di antaranya terpaksa harus dirawat inap karena mengalami gejala serius.
“Jumlah pasien yang datang dengan ISPA atau batuk, pilek, sesak, dan bahkan harus dirawat itu meningkat sekitar 90 persen. Di polisakit, 90 persen (pasien anak mengalami) batuk, pilek, demam, bahkan ada yang sampai dirawat karena anak lemas akibat sesak napas,” ungkap dr. Handoko pada acara Media Gathering Kamis (21/9/2023) di Jakarta.
Dikatakannya, sejumlah kasus sesak napas pada anak cukup parah sehingga rumah sakit harus memberikan bantuan oksigen. Kasus ISPA ini salah satunya meningkat akibat kualitas udara di Jakarta yang semakin memburuk.
Dia juga menjelaskan, polutan yang tidak baik itu akan mengganggu saluran napas sampai paru-paru [dan] jaringan paru-paru. Akibatnya, pertahanan tubuh juga terganggu oleh proses inflamasi yang terjadi di dalam (tubuh).
“Penelitian menunjukkan bahwa apabila kita selama tiga hari berturut-turut terpapar polusi dalam kadar yang tinggi, itu akan meningkatkan risiko pneumonia atau infeksi di jaringan paru,” imbuhnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, dr. Handoko mengimbau para orang tua untuk kembali menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan disiplin melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terhadap anak, terutama di rumah.
“Jangan lupa melakukan protokol kesehatan yang selama ini dijalani selama pandemi, itu baiknya dilakukan termasuk perilaku hidup bersih dan sehat,” imbau dr. Handoko.
“Pakai masker, rajin cuci tangan, bahkan menghindari kerumunan. Itu (menghindari kerumunan) tetap harus dilakukan supaya bisa terhindar dari kemungkinan terjadinya pajanan yang berlebihan,” imbuhnya.
Selain itu, dr. Handoko juga mengimbau orang tua untuk rutin memeriksa nilai kualitas udara di lingkungan sekitar melalui aplikasi sebelum melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk membuka jendela dan mengajak anak bermain di luar ruangan.
dr Handoko menjelaskan bahwa ISPA bukan kepanjangan dari Infeksi Saluran Pernapasan Atas karena bisa terjadi di saluran pernapasan atas maupun bawah.
“Disebut akut karena infeksi berlangsung hingga 14 hari, meskipun untuk beberapa penyakit yang termasuk ISPA, proses ini berlangsung lebih dari 14 hari.”
Kapan Harus ke Dokter ?
Biasanya batuk, pilek, atau sakit tenggorokan dapat sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu satu hingga tiga minggu tanpa harus melakukan pengobatan atau cukup dengan minum obat dari rumah.
“Namun, jika gejala yang dirasakan tak kunjung hilang atau bahkan mulai mengganggu ritme napas dan menyebabkan sesak napas, segera temui dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.”
Dokter dapat mendiagnosis ISPA hanya melalui pemeriksaan fisik dengan menanyakan gejala, serta melihat langsung kondisi fisik dari pasien. Ini bisa meliputi pemeriksaan kondisi hidung, telinga, hingga tenggorokan untuk melihat adanya tanda-tanda infeksi.
Pertolongan pertama pada ISPA biasanya tidak membutuhkan tindakan apabila gejala tidak menunjukan suatu kondisi yang serius seperti pneumonia.
Dokter biasanya akan meresepkan obat pereda demam dan nyeri, obat batuk dan pilek, serta obat peradangan saluran pernapasan untuk membantu meredakan sesak napas yang dirasakan. * (Syam)