Jakarta, Media-profesi.com – PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ)/ Jakarta Futures Exchange (JFX) mengakhiri bulan ke-2 di tahun 2022, menunjukkan kinerja yang semakin membaik dengan menorehkan pencapaian Volume Transaksi sebesar 2.037.960,20 lot.
Pertumbuhan positif pada awal tahun 2022 ini ditandai dengan pencapaian volume transaksi bilateral JFX yang mencapai angka 1.790.533,20 lot dan volume transaksi multilateral JFX yang mencapai angka 247.427 lot hingga akhir bulan Februari 2022.
“JFX optimis akan terus bertumbuh untuk bulan-bulan berikutnya, untuk dapat mencapai angka 12 juta lot volume transaksi sampai dengan akhir tahun ini,” ujar Stephanus Paulus Lumintang, Direktur Utama JFX dalam keterangan tertulisnya kepada redaksi Media-profesi.com (2/3/2022).
Volume transaksi masih didominasi oleh kontrak emas (Loco London) dengan pencapaian volume hingga akhir Pebrurai 2022 sebanyak 715.187,6 lot, diikuti dengan kontrak Indeks dengan pencapaian volume transaksi sebesar 131.595,6 lot , Forex dengan 89.653,30 lot, Energi dengan 23.274,80 lot, Single Stock dengan 9.758,50 lot, dan Precious Metal dengan 1.376,50 lot Volume Transaksi.
Dikatakan Paulus, ketegangan antara Rusia dan Ukraina turut mempengaruhi beberapa harga komoditas dunia, khususnya emas yang sempat mengalami kenaikan tajam meskipun hanya bersifat sementara, namun masih menunjukan fluktuatif terbatas.
Selain produk multilateral dan bilateral, salah satu produk unggulan yang dimiliki oleh JFX adalah perdagangan pasar fisik timah murni batangan. Hingga bulan Februari 2022, JFX sebagai Bursa Timah berhasil mencatat pencapaian volume transaksi sebesar 5.220 ton, dengan berhasil mencapai harga tertinggi pada bulan Februari 2022 sebesar USD 45.225 per metrik ton.
“Pencapaian ini merupakan cermin bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat berpengaruh dalam ekonomi dan perdagangan global, khususnya atas komoditi-komiditi yang dihasilkan dari bumi Indonesia,” tambahnya.
Pada Perdagangan Pasar Fisik Emas Digital Off Exchange yang telah dilakukan Soft Launchingnya pada awal Februari lalu, hingga akhir Februari JFX berhasil mencatatkan pencapaian sebesar 20.071,27 gram
Paulus mengatakan, semua ini dapat terlaksana dan digapai JFX berkat kepercayaan dan dukungan dari Pemerintah, khususnya Bappebti sebagai Badan Pengawas, serta tingkat edukasi dan pemahaman dari mayarakat akan industri ini yang semakin meningkat.
Hal lain yang mempengaruhi pencapaian ini, sambungnya, tentunya dari berbagai upaya yang dilakukan KBI sebagai Lembaga Kliring, Anggota Bursa JFX dan Anggota Kliring KBI yang terus menerus dan fokus pada kegiatan edukasi dan sosialisasi untuk meningkatkan literasi akan industri Perdagangan Berjangka Komoditi di tanah air, serta masyarakat Indonesia yang semakin bijak dalam berinvestasi dan memilih instrument dan perusahaan investasi yang memiliki legalitas yang sah, dengan menciptakan rasa aman dalam berinvestasi.
Pencapaian JFX pada awal tahun 2022 diharapkan dapat memicu Pertumbuhan yang lebih besar dan mencapai target pada akhir tahun 2022.
Pada tahun 2022, JFX sebagai Bursa Berjangka pertama dan terbesar di Indonesia akan mengembangkan transaksi pada Produk Multilateral dengan mempekerjakan tenaga profesional yang telah berpengalaman serta meluncurkan kontrak-kontrak ”mini” dan “mikro” yang akan menjangkau pasar retail, agar seluruh masyarakat dapat menikmati hal poisitif dalam Perdagangan Berjangka Komoditi di Indonesia.
“JFX tetap konsisten melakukan kegiatan sosialisasi dan edukasi untuk dapat mendorong kaum milenial agar tertarik untuk berinvestasi di JFX dan merasakan manfaat positif dari perdagangan berjangka di Indonesia melalui JFX,” tutupnya. * (Syam)